Selamat! Tim Mahasiswa Tadris Biologi IAIN Palangka Raya Raih Perak di Ajang OASE PTKI 2021

IAIN Palangka Raya- Tim Mahasiswa Tadris Biologi IAIN Palangka Raya meraih Juara 2 di Olimpiade Agama, Sains, dan Riset Perguruan Tinggi Keagamaan Islam (OASE PTKI 1) se-Indonesia tahun 2021. Pertiwi, Alfina, dan Afifah sapaan akrabnya dan H. Mukhlis Rohmadi, M.Pd selaku dosen pembimbing, meraih medali perak di Cabang Karya Inovasi: Iklim, Limbah, dan Sumber Daya Terbarukan, yang pengumuman para pemenangnya digelar di Stadion Mini UIN-Ar-Raniry Banda Aceh, Sabtu (27/11/2021) kemarin.

Tim mahasiswa Tadris Biologi berhasil mengalahkan 8 tim lain yang lolos ke babak final dari seluruh PTKI se-Indonesia. Ini merupakan suatu prestasi yang luar biasa bagi tim, program studi, dan institusi. Penyerahan medali tidak dilakukan secara langsung karena hujan deras mengguyur di Stadion Mini UIN-Ar-Raniry Banda Aceh.
Pada babak final perwakilan tim, Pertiwi mempresentasikan hasil karya inovasi berupa POSGAS (Pupuk Cair, Kompos , dan Biogas) dari sampah organik. Selain presentasi produk juga digelar Expo Olimpiade Agama, Sains dan Riset (OASE) karya inovasi tahun 2021 yang yang dimulai pada tanggal 26-27 November 2021. Pada kegiatan tersebut Tim Tadris Biologi IAIN Palangka Raya membuka stand tentang karya inovasi. Stand Tim Tadris bIologi diminati banyak pengunjung, yakni 200 lebih pengunjung yang mendatangi stand.

Penutupan dihadiri oleh Dirjen Pendidikan Islam Kementerian Agama, Direktur Pendidikan Tinggi Keagaman Islam Kemenag RI, dan Sekretaris Daerah Provinsi Nangroo Aceh Darussalam. Dalam sambutannya, Dirjen Pendis Kemenag RI, Muhammad Ali Ramdhani menyampaikan ucapan selamat dan berpesan semoga kemenangan yang diraih pada kompetisi kali ini menjadi pengobar semangat dan dorongan untuk lebih meningkatkan daya saing diri masing-masing.
Sementara itu, Direktur Pendidikan Tinggi Keagamaan Islam Kemenag RI, Suyitno mengatakan, kendati OASE PTKI se-Indonesia tahun ini telah berakhir, namun inovasi dan karya ilmiah akan terus berlanjut hingga tidak ada lagi dikotomi antara agama dan sains. Ia menegaskan, ajang ini dirancang sebagai kompetisi yang sehat serta menjunjung tinggi nilai-nilai sportivitas dan keadilan. “Kompetisi ini juga merupakan ajang ilmiah bagi mahasiswa lingkup PTKI Negeri dan Swasta, sehingga mahasiswa dapat berkreasi dan mengembangkan seluruh aspek dan wawasan terkait kemampuan konsep dan keterampilan kerja inovatif bidang ilmu,” kata Suyitno.